Darussalam – Aceh kembali mengharumkan Indonesia, Sanggar Kafa Sanat (Sakafa) membawa nama Indonesia dalam panggung kesenian internasional Festival of Colours of The World 2025 pada Sabtu, 21 Juni 2025. Festival kesenian tersebut diadakan di Universiti Teknologi Petronas Malaysia. Event bergengsi ini dibuat untuk menyalurkan nilai-nilai beragam kebudayaan, terkhususnya di negeri Malaysia. Acara tersebut juga mendapat pengakuan dari organisasi Federation of International Dance Festival (FIDAF) yang terus aktif dari 2018.
Festival ini berlangsung selama satu hari penuh, menghadirkan beragam pertunjukan dari berbagai latar budaya yang ada. Seluruh rangkaian acara dirancang secara inklusif untuk menjangkau semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga mahasiswa yang turut serta dalam pertunjukan maupun kegiatan pendukung lainnya.
Acara kesenian yang diadakan dengan skala internasional ini diikuti oleh 22 instansi kesenian. Tarian yang dibawakan cukup beragam, mulai dari tarian dari cerita dongeng anak-anak, tarian permainan anak-anak, sampai tarian khas adat negeri Malaysia, India, bahkan Cina. Seluruh tim membawakan tarian yang sangat ekspresif sehingga acara berjalan penuh dengan teriakan penonton.
Menariknya, dibalik popularitas acara tersebut, hadirlah sanggar kesenian dari negeri serambi mekah. Sanggar Kafa Sanat yang membawakan tarian Rapai Geleng. Tarian yang memadukan kekompakan, kelincahan, dan ketegasan ini sukses memeriahkan panggung festival. Sanggar Kafa Sanat turut berpartisipasi dalam pergelaran tersebut sebagai tamu undangan internasional dan disambut dengan antusias oleh pihak UTP.
Sanggar Kafa Sanat berhasil memukau panggung internasional melalui dua kali penampilan memikat. Pertunjukan pertama berlangsung pada siang hari, sementara penampilan kedua menjadi bagian dari momen penutupan acara di malam hari, yang juga turut dimeriahkan oleh lantunan gamelan dari Sanggar Kenari UTP. Arvanee Jani, pengamat seni sekaligus salah satu penonton mengungkapkan ketertarikannya akan seni tari tradisional Aceh. “Ini merupakan hal baru yang saya saksikan dengan mata kepala saya sendiri. Menakjubkan!” tuturnya dengan semangat.
Sebagai tanda terima kasih, pihak universitas memberikan piagam sertifikat kepada pihak Sanggar Kafa Sanat yang dibalas dengan cenderamata Aceh dari pihak Sanggar Kafa Sanat. Fahrul sebagai ketua Sanggar Kafa Sanat sangat berterima kasih dengan undangan tersebut. Ia berharap Sanggar Kafa Sanat dapat menjadi motivator untuk sanggar lainnya.
“Hal ini merupakan sebuah kehormatan untuk negeri Aceh, sebab jarang sekali tarian Aceh bisa tampil dalam panggung internasional. Terlebih sebagai tamu undangan pula.” Ucap Fahrul, Ketua Sanggar Kafa Sanat.
Fahrul juga menambahkan harapannya dengan penampilan Sanggar Kafa Sanat, Aceh kian terbuka terhadap diplomasi budaya tingkat internasional. Hal ini perlu dilakukan demi mendistribusikan keberagaman budaya Indonesia terkhususnya keindahan budaya Aceh sendiri di mata dunia. Guna untuk membangun hubungan baik antar negara terutama asia sendiri.
(Perspektif/Asafarsa)
Editor: Akif