Darussalam – Pada Sabtu, 2 November 2024, Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengadakan acara tahunan berupa Simulasi Tanggap Darurat Kebakaran di Asrama USK, tepatnya di Gedung Kemenpera. Acara ini diikuti oleh beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), antara lain Palang Merah Indonesia (PMI), Resimen Mahasiswa (MENWA), Mahasiswa Pencinta Alam Leuser (MAPALA), DETAK, Bakti Sosial Pembangunan Desa (BSPD), Fasilitator Tangguh Bencana (FASTANA), Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), serta PRAMUKA. Tim Pemadam Kebakaran (DAMKAR) juga turut berpartisipasi dalam simulasi ini. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Bapak Enzus Tinianus, SH, MH, dan dihadiri oleh Wakil Rektor Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., Kepala Asrama Dr. Drs. Amiruddin, M.Kes., AIFO, serta Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Muhammad Ilham Maulana, ST., MT.
Dr. Amiruddin menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memberikan pendidikan dan edukasi kepada mahasiswa asrama mengenai tindakan yang harus diambil jika terjadi bencana kebakaran. “Dengan adanya acara ini, kami berharap mahasiswa asrama USK dapat memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan saat terjadi kebakaran dan bagaimana cara bertindak dalam situasi darurat. Selain itu, pengetahuan ini juga akan berguna saat mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Simulasi dimulai dengan persiapan yang memakan waktu dua hingga tiga hari, dengan total lima percobaan simulasi. Simulasi pertama menggambarkan kebakaran yang terjadi di Gedung Kemenpera, di mana sekitar 50 mahasiswa terjebak di dalam gedung tersebut. Setelah beberapa mahasiswa berhasil keluar, mereka segera mendapatkan himbauan untuk menghubungi regu penyelamat, mirip dengan prosedur yang ada di masyarakat untuk menjaga lokasi kebakaran agar tetap terkendali.
Dalam kegiatan ini, MENWA mengambil alih pengendalian lokasi kejadian. Sementara itu, DAMKAR bertugas memadamkan api dan mengevakuasi seluruh mahasiswa yang masih terjebak di dalam gedung. Anggota MENWA bertanggung jawab atas evakuasi tersebut, sedangkan PRAMUKA membantu mengevakuasi mahasiswa yang berada di lantai bawah. Untuk mahasiswa yang terjebak di lantai atas, MAPALA menggunakan tangga dan tali pengait untuk melakukan evakuasi.
Setelah seluruh mahasiswa berhasil dievakuasi ke tempat aman, tim medis dari PMI melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja. Setelah semua mahasiswa dinyatakan selamat dan dalam kondisi baik, tim DAMKAR melanjutkan tugas mereka untuk memadamkan api dan memastikan tidak ada sisa api di gedung tersebut. Tim media dari DETAK juga hadir untuk meliput dan menyebarkan informasi mengenai kejadian tersebut kepada publik.
Setelah semua rangkaian acara dilaksanakan, Prof. Dr. Mustanir mengharapkan bahwa semua mahasiswa dan masyarakat dapat memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat seperti kebakaran. Ia juga berharap ilmu yang didapat selama simulasi ini dapat terus diingat dan diterapkan ketika menghadapi keadaan darurat di masa depan. Beliau menekankan pentingnya acara seperti ini untuk diselenggarakan setiap tahun guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan di mana pun kita berada.
Perspektif: (Nia/Assyifa)
Editor: Nyak