BeritaKampusOpini

Tanggapan Mahasiswa Semester Tujuh FEB USK Terkait Perkuliahan Daring

×

Tanggapan Mahasiswa Semester Tujuh FEB USK Terkait Perkuliahan Daring

Sebarkan artikel ini

Darussalam – Perkuliahan dengan metode Dalam Jaringan (Daring) merupakan metode pendidikan yang dilakukan dan ditetapkan oleh Universitas Syiah Kuala (USK) pada saat merebaknya virus covid-19. Pembelajaran ini dilakukan melalui internet dan teknologi digital contohnya melalui Zoom Meeting, Google Classroom, bahkan E-learning. Metode ini memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam proses pembelajaran tanpa harus hadir secara fisik di kelas. Namun setelah virus covid-10 usai dan berubah dari masa pandemi menjadi masa endemi, perkuliahan di USK dilakukan secara hybrid yang mana mahasiswa semester satu sampai dengan semester enam melakukan pembelajaran secara dengan metode Luar Jaringan (Luring). Hal ini berbeda dengan mahasiswa yang menempuh pendidikan pada semester tujuh, kebanyakan dari mereka melakukan pembelajaran secara daring atau online. Hal ini menjadi pertanyaan, apakah efektif pembelajaran daring bagi mahasiswa semester tujuh?

Menurut salah satu mahasiswa semester tujuh jurusan Ekonomi Pembangunan (EKP), dilaksanakan pembelajaran secara daring disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah ketersediaan ruang kelas yang tidak mencukupi dan beberapa mata kuliah yang hanya diikuti oleh segelintir mahasiswa. Menurutnya, secara substansial mata kuliah pada semester tujuh hanya mata kuliah pilihan yang berisi seputar teori dan bukan suatu hal yang kompleks dalam program studi EKP. Ia pun menuturkan bahwa, penerapan kuliah daring juga dirasa lebih efisien karena kebanyakan mahasiswa semester tujuh hanya mengandalkan mata kuliah pilihan sebagai pelengkap Satuan Kredit Semester (SKS) yang akan menjadi syarat sidang.

Menurutnya jika mata kuliah yang bersifat aplikatif, berisi hitungan dan penggunaan software data analisis tentunya lebih baik pembelajaran dilakukan secara luring dibandingkan daring. Namun, sebaliknya jika mata kuliah hanya berisi teori tentunya akan lebih baik dilakukan pembelajaran secara daring. Bahkan,mahasiswa  dapat mengikuti dan mendengarkan materi perkuliahan sembari browsing terkait istilah-istilah sulit yang tidak dipahami. Namun, sejauh ini perkuliahan daring yang dilakukan begitu nyaman baginya sehingga dapat lebih fokus untuk mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Berbicara mengenai efektifitas, tentunya metode luring lebih efektif karena adanya interaksi yang membuat sistem belajar mengajar menjadi berwarna dan berbekas dibandingkan secara daring yang hanya berlangsung satu arah dan cenderung membosankan. Saran yang disampaikan olehnya yaitu, jika pembelajaran dilakukan secara daring maka sesekali membuat pertemuan luring untuk melihat progres mahasiswa belajar selama perkuliahan, namun khusus mata kuliah dengan kesulitan tinggi diharapkan dilakukan secara tatap muka.

Dari sudut pandang salah satu mahasiswi Ekonomi Akuntansi (EKA), pembelajaran secara daring bagi mahasiswa semester tujuh dianggap tidak adil dikarenakan mahasiswa semester tujuh juga tetap membayar Uang Kuliah Tunggal Berkeadilan (UKTB), akan tetapi mengapa semua pembelajaran mahasiswa semester tujuh dilaksanakan secara daring?. Menurutnya pembelajaran secara daring sudah pasti lebih sulit untuk dapat mempelajari materi perkuliahan, dikarenakan mahasiswa terkadang terganggu dengan jaringan yang tidak stabil dan terdapat banyak faktor yg membuat tidak fokus saat melakukan pembelajaran daring. Menurutnya, lebih efisien dan efektif melakukan pembelajaran secara luring. Saran yang diberikannya yaitu, sistem pembagian daring dapat disesuaikan atau diatur dengan mahasiswa semester satu hingga enam, oleh karena itu mahasiswa semester tujuh juga mendapatkan ruangan untuk melakukan pembelajaran secara luring.

Terdapat pula dari sudut pandang seorang mahasiswa semester tujuh jurusan Ekonomi Manajemen (EKM), menyatakan bahwa perkuliahan daring memberikan banyak kemudahan. Baginya, semester akhir adalah saat-saat yang penuh kesibukan seperti penelitian yang sering kali memerlukan biaya yang lumayan banyak. Dengan perkuliahan daring, mahasiswa dapat menghemat biaya dan tenaga.

“Kita harus mengikuti perkembangan zaman, saat ini semuanya sudah serba online. Perkuliahan daring memberikan fleksibilitas yang kita butuhkan, memungkinkan kita menghadiri kelas di mana pun kita berada,” ungakap salah satu mahasiswa EKM.

Dalam pandangannya, ini adalah solusi yang memungkinkan mahasiswa untuk berfokus pada tugas akademis mereka tanpa harus terbatas oleh lokasi fisik. Terutama bagi mahasiswa yang sudah memulai penilitian

Namun adapun juga dari salah satu mahasiswa semester tujuh yang berkuliah di jurusan Ekonomi Islam (EKI), memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, ada alasan kuat untuk lebih memilih perkuliahan secara daring

“Komunikasi langsung dengan dosen dapat memberikan pengalaman yang lebih baik. Terkadang, di sesi daring, kita mungkin kehilangan aspek-aspek penting dari interaksi ini,” jelas mahasiswa yang berasal dari jurusan EKI ini.

Ia menyoroti pentingnya interaksi langsung, terutama bagi mahasiswa semester akhir yang sedang menghadapi tantangan akademik yang lebih tinggi. Menurutnya, komunikasi tatap muka membantu dalam pemahaman materi, keterlibatan yang lebih baik, dan pemberian klarifikasi yang diperlukan.

Kemudian ia juga menggaris bawahi pentingnya perkuliahan luring dalam konteks persiapan skripsi dan proposal. Di akhir masa studi, mahasiswa harus serius dan kritis dalam memahami syarat kelulusan dan interaksi langsung dapat membantu dalam proses ini.

Kehadiran perkuliahan daring telah menjadi topik perbincangan hangat di kalangan mahasiswa, khususnya bagi mereka yang sedang menjalani semester akhir studi mereka. Dalam tulisan ini, kita dapat melihat dua sudut pandang yang berbeda tentang perkuliahan daring bagi mahasiswa semester tujuh ini, namun sangat penting bagi mahasiswa untuk tetap efektif menjalankan perkuliahannya yang dilakukan secara daring ataupun luring. Karena pada akhirnya, yang terbaik adalah yang dapat membantu mereka mencapai kesuksesan akademis mereka dengan efektif.

(Persfektif/Annysya & Hariz)

Desain: Naflatul Fatin

Editor: Astri Rahma Deyta