BeritaKampusStraight News

ULDC Hadir Sebagai Wadah Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Mahasiswa

×

ULDC Hadir Sebagai Wadah Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Mahasiswa

Sebarkan artikel ini

Darussalam – 60 mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) bergabung dalam Seminar Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa melalui program USK Leadership Development Program (ULDC) yang berlangsung di Balai Diklat Pertanian dan Perkebunan Saree, Aceh Besar, pada 23 s.d 23 September 2023. Program yang bertemakan “Student Today, Leader Tomorrow” ini ditujukan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi pemimpin yang baik dan sesuai dengan tuntutan pembangunan dan masyarakat di masa mendatang. Program ini juga merupakan jawaban dari tuntutan pengadaan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKKM) dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi yang telah berlangsung sejak 1989.

Di tahun 2023, ULDC hadir kembali melalui pelaksanaan secara luring dengan berlangsungnya camp dan seminar kegiatan positif setelah terakhir kali dilaksanakan secara luring dan hybrid. Kegiatan ini juga berhasil melakukan pembaruan seperti partisipasi delegasi Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Gayo Lues dan peningkatan partisipan keseluruhan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Kegiatan ini sukses dijalankan dengan fokus utama program di bidang penguatan organisasi mahasiswa, pengembangan karir, patriotisme, dan pembahasan lingkungan.

Pada pelaksanaannya, kegiatan ini turut dihadiri pula oleh Rektor Universitas Syiah Kuala yang diwakili oleh Dr. Ilham Maulana S.T, M.T,. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan dengan erat terkait kepekaan sosial dan hubungannya dengan sinergitas organisasi mahasiswa yang ada di USK.

“Bungkuslah semua kegiatan itu dengan hal-hal yang positif. Saling membantu antara mahasiswa organisasi yang satu dan yang lainnya dengan kegiatan dan keahlian organisasi tersebut, ” ujarnya.

Beliau juga berharap bahwa kegiatan ini selanjutnya dapat dijalankan kembali dengan proses dan capaian-capaian yang lebih matang.

Selain itu, program ULDC 2023 juga dihadiri oleh perwakilan Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, dan Institut Hijau Indonesia.

Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Alinafia Nasution, menyampaikan materinya terkait pengkajian isu dan advokasi. Di dalamnya, Ali berpesan bahwa terdapat langkah-langkah yang harus diikuti oleh teman-teman mahasiswa dalam menyampaikan pendapat dan masalah yang ingin diselesaikan.

Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda yang diwakili oleh Kolonel Inf. Ari Sudarsono, S.I.P., M.Si. juga turut menyampaikan materinya terkait patriotisme dan aplikasinya dalam sosial-ekonomi masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Kapolda Aceh yang diwakili oleh Rusman Sinarga S.S hadir untuk berbagi pengetahuan terkait ruang lingkup patriotisme. Sesi diskusi juga aktif diadakan secara berkala dan berlangsung dengan baik.

Sebagai bentuk diskusi pengembangan karir dan kompetensi, turut hadir pula Manajer Sub. Direktorat Pembelajaran dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) USK, Prof. Dr. Ir. Muhammad Syukri. Dalam paparannya, beliau menyampaikan program-program MBKM yang dapat diikuti mahasiswa dan capaian program terkait pada beberapa tahun sebelumnya. Selain pengembangan karir, peserta ULDC 2023 juga dibekali dengan pengetahuan lingkungan dan isu-isu yang dihadapi melalui pemaparan materi dari Institut Hijau Indonesia. Melalui kelima diskusi terkait, diharapkan mahasiswa dapat menjadi pribadi yang kompeten dan siap untuk berkontribusi lebih.

Muhammad Habil Fasya selaku Ketua BEM USK dan Steering Committee ULDC 2023 menyampaikan bahwa program ini dijalankan sebagai penghubung estafet dari program-program sebelumnya untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan dari diri mahasiswa. Kepemimpinan yang dimaksudkan tak hanya berasal dari bidang akademik tetapi juga hadir dari organisasi dan sejenisnya.

“Kami mencoba menghidupkan kembali ULDC yang telah redup dengan satu tujuan untuk menghidupkan karakter kepemimpinan dari seorang mahasiswa. Kepemimpinannya dapat dari akademik, ataupun mahasiswa yang bersangkutan menjadi pengurus organisasi BEM, himpunan, dan sebagainya,” ujar Habil.

Habil juga berharap bahwa pada tahun berikutnya, program ini dapat dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) mengingat program terkait memiliki kompleksitas yang cukup tinggi serta pemaparan materi dan diskusi dengan pemimpin-pemimpin besar di Aceh. Sementara itu, Akhmad Julian selaku Ketua Panitia juga berharap program ini selanjutnya dapat dipersiapkan lebih baik lagi serta kendala di tahun ini dapat diperbaiki pada tahun selanjutnya.

 

(Kementerian PSDM BEM USK)

Editor : Dinda