Darussalam – Workshop Berdaya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diselenggarakan oleh Komunitas Kejar Mimpi Aceh pada Sabtu, 10 Mei 2025, bertempat di Aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry, Banda Aceh. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kejar Mimpi Aceh, komunitas anak muda binaan CIMB Niaga, yang merupakan bagian dari pilar keempat Kejar Mimpi yakni ekonomi Pembangunan. Workshop ini mengusung tema “Enhancing Sales by Advanced Digital Marketing Strategy” yang diikuti oleh 30 pelaku UMKM dan masyarakat luas dengan berbagai latar belakang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu UMKM dalam meningkatkan penjualan melalui strategi digital marketing dan diverifikasi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dalam workshop ini, para peserta dibekali dengan pengetahuan praktis mengenai strategi untuk membranding produk UMKM agar tampil lebih menarik di pasar. Selain itu, materi yang disampaikan juga mencakup cara meningkatkan penjualan secara efektif dengan mengunakan aplikasi delivery serta pemanfaatan QRIS sebagai solusi transaksi digital yang cepat, aman, dan efisien.
Workshop ini menghadirkan dua pemateri inspiratif. Pemateri pertama, Ermita Fatimah, S.E., Founder Kopi Ayah dan The Zero, yang membedah berbagai tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam mengembangkan usahanya. Ia menyoroti bahwa banyak pelaku UMKM yang harus merangkap sebagai owner, pemasak, marketing, hingga penjual. Selain itu, minimnya dana promosi, ketidakkonsistenan branding di media sosial, serta kurangnya pemahaman terhadap perilaku konsumen online menjadi hambatan nyata. “Pelaku UMKM sering kali terlalu sibuk di dapur hingga lupa upgrade pengetahuan, terutama soal digital marketing. Inilah yang ingin kami bantu lewat workshop ini,” ujarnya.
Pemateri kedua, Alvio Ahmad Khemal selaku Manager, Region of Aceh Grab Aceh, membawakan materi bertema Optimalization Delivery Apps. Ia menjelaskan pentingnya pemanfaatan aplikasi seperti GrabMerchant dalam memperluas jangkauan pasar UMKM. Selain itu, Alvio juga menekankan pentingnya ulasan pelanggan, visual produk, serta survei kompetitor untuk meningkatkan performa usaha di platform digital. “Jangan takut meminta pelanggan untuk memberi ulasan, karena darisitu kepercayaan dibangun hingga ke survei competitor juga penting dilakukan,” tutur Alvio.
Menurut M. Reinaldy Finotra, selaku vice leader, workshop ini sudah dipersiapkan sejak akhir tahun 2024. “Kita mulai dari proposal yang dikirim ke pusat, lalu menyusun acara secara bertahap, bekerja sama dengan berbagai media partner dan juga melibatkan 12 volunteers,” ungkapnya. Sebagai output dari program ini, Kejar Mimpi Aceh juga akan melakukan branding terhadap 10 UMKM terpilih di Banda Aceh dan Aceh Besar, berupa pembuatan spanduk, video promosi, serta integrasi QRIS sebagai sistem pembayaran. Selain itu, dalam sesi diskusi peserta aktif memberikan masukan dan juga harapan agar ke depan tersedia pelatihan teknis yang lebih mendalam dan aplikatif, tidak hanya pemaparan teori saja, dan diharapkan workshop ini terus berlanjut bukan cukup sampai dihari ini saja.
Awangga Dwi Prabowo selaku Leader Kejar Mimpi Aceh 2025, turut menyampaikan Kesan mendalam terhadap jalannya acara. Ia mengaku sangat terharu melihat antusiasme peserta UMKM yang hadir sejak pagi meskipun memiliki aktivitas usaha masing-masing, “Salah satu hal paling berkesan adalah bagaimana kami bisa membantu mereka melalui branding, pembuatan spanduk, hingga video promosi. Semoga usaha mereka bisa berkembang dan makin dikenal luas,” ujarnya penuh harap.
Workshop ini menandai semangat anak muda dalam mendorong pembangunan ekonomi lokal melalui pendekatan teknologi dan kolaborasi. Kejar Mimpi Aceh berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar naik kelas dan berdaya saing tinggi.
(Pespektif/Intan)
Editor:Akif