Darussalam – Dalam rangka memperingati World Clean Up Day (WCD), gerakan gotong royong internasional yang kini diikuti oleh 191 negara, Banda Aceh kembali menyelenggarakan aksi tahunan ini. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2018, kegiatan ini telah menjadi agenda penting dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Tahun ini, lokasi yang dipilih untuk kegiatan pembersihan adalah kawasan Sungai Krueng Cut, Alu Naga, atau Tibang, yang berada tepat di depan Universitas Ubudiyah Indonesia.
Tidak hanya sekadar acara simbolis, WCD di Banda Aceh berhasil memobilisasi berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi kemasyarakatan, hingga warga umum, termasuk pelajar dan ibu rumah tangga. Sebanyak 300 relawan turut serta berpartisipasi dalam puncak acara pada bulan September.
Dukungan untuk acara ini datang dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Aceh, PT Pembangunan Aceh, Tirta Daroy Kota Banda Aceh, Kementerian PUPR Provinsi Aceh, Kementerian Agama Provinsi Aceh, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan provinsi dan kota. Tak ketinggalan, organisasi seperti Kami KITa, BEM USK 2024, Universitas Ubudiyah Indonesia, dan Ikatan Motor Indonesia juga turut berperan aktif. Media partner turut ambil bagian dalam mendokumentasikan dan meliput jalannya acara, membuat gerakan ini semakin dikenal luas.
Dengan tema “Bersih Sungaimu, Indah Lingkunganmu,” WCD tahun ini memiliki pendekatan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya kegiatan ini difokuskan di kawasan pesisir, seperti Gampong Jawa, fokus tahun ini beralih pada pembersihan sungai. Alasannya jelas, karena sebagian besar sampah di laut berasal dari aliran sungai, sehingga membersihkan sungai dapat meminimalisir pencemaran laut secara signifikan.
Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah menanamkan kesadaran akan pentingnya memilah dan mengelola sampah, mulai dari mengenal jenis hingga asal usul sampah. Bagi generasi muda, pemahaman tentang pengelolaan sampah sangat penting karena berdampak positif bagi lingkungan, kesehatan, dan kualitas hidup di masa mendatang.
“Teruslah semangat dan berkomitmen! Meskipun hari ini kita hanya mengumpulkan dua sampah dan besok mungkin hanya satu, yang paling penting adalah tetap disiplin tentang sampah,” ujar Rizki Agung Ramadhan, yang akrab disapa Bang Lasak, Leader WCD tahun 2024.
Melalui acara ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menjaga kebersihan, tidak hanya untuk memperindah lingkungan sekitar, tetapi juga untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Perspektif (Syawira/Arief)
Editor: Nyak