BeritaNasionalOpini

Dari Panggung Lomba ke Panggung Kehidupan, Jejak Pembinaan Puspresnas

×

Dari Panggung Lomba ke Panggung Kehidupan, Jejak Pembinaan Puspresnas

Sebarkan artikel ini
By : kemahasiswaan.unair.ac.id

Darussalam – Di tengah tantangan zaman yang semakin beragam, pengembangan potensi generasi muda menjadi salah satu kunci penting dalam membangun masa depan bangsa yang cerah. Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) merupakan unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang hadir dengan semangat untuk membuka ruang, memberikan peluang, dan menciptakan ekosistem yang mendukung lahirnya anak anak berprestasi dari seluruh penjuru Indonesia.

Filosofi dasar Puspresnas diwujudkan melalui misinya yaitu “menyemai talenta, membangun peradaban.” Misi ini terdengar sederhana, tetapi mengandung komitmen yang dalam dimana prestasi bukan semata-mata soal menjadi juara, melainkan tentang proses, pembinaan, dan pembentukan karakter. “Kami ingin membangun ekosistem prestasi yang berkelanjutan. Kompetisi hanyalah pintu masuk, sisanya adalah proses pembinaan,” ujar Asep Sukmayadi, Kepala Pusat Prestasi Nasional, dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kanal resmi Kemendikbudristek.

Salah satu wujud nyata dari filosofi tersebut adalah penyelenggaraan berbagai kompetisi yang dibuka untuk peserta didik dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi. Kompetisi tersebut terbagi dalam dua bidang utama yaitu akademik dan non-akademik. Pada bidang akademik, terdapat ajang bergengsi seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), Lomba Kompetensi Siswa (LKS), dan Lomba Debat Indonesia (LDI). Setiap kompetisi ini menjadi sarana bagi peserta untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, meneliti, berargumen, dan mengembangkan gagasan secara ilmiah.

Di sisi lain, bidang non-akademik membuka jalan lain bagi prestasi yang lahir bukan dari rumus dan angka, tapi dari panggung seni, lapangan olahraga, hingga ruang imajinasi. Melalui Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), peserta didik dari berbagai penjuru Indonesia diberi ruang untuk mengekspresikan bakat seni mereka. Ada pula, Gala Siswa Indonesia (GSI) yang menjadi ajang adu kemampuan di bidang olahraga, khususnya sepak bola. Tak berhenti di sana, Puspresnas juga menghadirkan wadah bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus lewat Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKAPDBK), serta mendorong semangat kewirausahaan melalui Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI). “Prestasi tidak hanya lahir di laboratorium dan kelas, tetapi juga di panggung, lapangan, dan ruang kreatif anak-anak kita,” tutur Asep dalam kesempatan berbeda.

Menariknya, tidak semua kompetisi diselenggarakan secara langsung oleh Puspresnas. Sejumlah kompetisi daring seperti KOSN (Kompetisi Sains Nasional & Industri), OSNI (Olimpiade Sains Nasional Indonesia), dan KOHN (Kompetisi Olimpiade Humaniora Nasional). Meskipun kegiatan ini dilaksanakan oleh mitra eksternal, kegiatan tersebut telah melalui proses seleksi dan mendapatkan pengakuan resmi dari Puspresnas. Ajang-ajang tersebut terbuka bagi siswa-siswi dari berbagai latar belakang dan daerah, menjadikannya lebih inklusif dan mudah diakses.

Melalui beragam programnya, Puspresnas tidak sekadar mendorong siswa-siswi untuk meraih prestasi, tetapi juga memberi ruang bagi mereka untuk bertumbuh. Sebab di balik panggung, medali, atau hasil penelitian, ada perjalanan panjang yang membentuk mereka menjadi pribadi yang lebih kuat. Itulah arti sejati dari prestasi menurut Puspresnas.

“Dari Kompetisi ke Karakter, Puspresnas Menjadi Ruang Tumbuh Generasi Muda”

(Perspektif/ Rauza&Inas)

Editor: Akif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *