Darussalam – Islamic Mizan Fair (IMF) 2024, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) AL-MIZAN, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala, berlangsung dengan sukses. Acara ini mengusung tema “Kreativitas Tanpa Batas bagi Muslim Berkualitas” dan bertujuan untuk memfasilitasi anak muda muslim dalam menyalurkan kreativitas sekaligus berpartisipasi dalam kegiatan intelektual.
IMF tahun ini terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu perlombaan dan seminar. Perlombaan yang diadakan mencakup lomba fotografi, cerdas cermat, dan rangking satu. Perlombaan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan intelektual dan kreativitas para peserta, sekaligus menjadi ajang kompetisi yang menarik perhatian generasi muda.
Selain perlombaan, IMF juga menggelar beberapa seminar yang relevan dengan tema besar acara. Seminar kemuslimahan pun telah sukses dilaksanakan sebelumnya. Dalam waktu dekat, pada awal November mendatang, panitia akan mengadakan seminar nasional yang menghadirkan Ustaz Muzammil Hasballah sebagai pembicara utama. Selain itu, ada juga seminar yang akan menghadirkan diskusi tentang zakat yang berkolaborasi dengan Baitul Mal Aceh. Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru terkait dengan peran zakat dalam pembangunan ekonomi.
Islamic Mizan Fair (IMF) awalnya dikenal sebagai Islamic Book Fair (IBF), sebelum berganti nama pada tahun 2024. Pergantian nama ini mencerminkan perluasan ruang lingkup kegiatan acara yang tidak hanya berfokus pada literasi, tetapi juga mencakup berbagai bentuk kreativitas dan intelektual. Menurut panitia, acara ini memberikan kesempatan besar bagi kaum muda muslim untuk berprestasi dan menghasilkan karya-karya berkualitas.
Acara IMF tahun ini berhasil menarik antara 500 hingga 700 peserta, termasuk panitia yang terlibat dalam penyelenggaraan acara. Meski begitu, panitia menargetkan untuk menarik hingga 1000 peserta pada acara-acara mendatang, dengan harapan acara ini terus berkembang dan lebih dikenal luas. Dukungan dari berbagai pihak, seperti DT Peduli Aceh, Lembaga Kemanusiaan Human Initiative dan Dinas Syariat Islam Aceh turut memberikan kontribusi dalam kesuksesan acara ini.
Meski acara berjalan sukses, panitia menghadapi beberapa kendala, terutama dalam hal koordinasi antara jadwal kegiatan dan ketersediaan para pengisi acara. Tantangan ini menjadi alasan utama mengapa beberapa kegiatan, termasuk seminar nasional, dijadwalkan pada waktu mendatang. Mushab Nur Fauzan, Ketua Pelaksana IMF 2024, mengungkapkan harapannya agar acara IMF di tahun-tahun berikutnya dapat berlangsung lebih meriah dengan lebih banyak partisipan dan keterlibatan berbagai pihak.
“Saya berharap acara ini dapat terus berkembang dan LDF AL-Mizan semakin dikenal di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum,” tuturnya.
(Persfektif/Dauria Edba, Annisa Amanah Ilah Saragih)
Editor : Cut Meisya Salsabila