BeritaOpini

Ketidakpastian Global Picu Kenaikan Harga Emas

×

Ketidakpastian Global Picu Kenaikan Harga Emas

Sebarkan artikel ini
By : Freepik

Darussalam – Harga emas belakangan ini kembali meningkat dalam skala global. Harga emas pada hari Selasa, 10 Juni 2025, kembali mengalami kenaikan tipis sebesar Rp5.000 per gram sehingga menjadi Rp1.909.000 per gram. Sebelumnya, harga emas sempat berada di angka Rp1.942.000 per gram pada Sabtu, 21 Juni 2025. Jika dibandingkan pada Minggu 24 Juni 2025, harga emas cenderung jatuh di angka Rp1.936.830 per gram. Namun, penting untuk diingat bahwa harga-harga ini dapat berubah sewaktu-waktu. Perbedaan harga antar penjual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk biaya tambahan, kualitas emas, dan kebijakan masing-masing penjual. Sejumlah penyebab global, termasuk ketidakstabilan ekonomi, inflasi yang masih rendah, nilai tukar mata uang yang bergejolak, dan ketegangan diplomatik, berkontribusi terhadap lonjakan ini.

Ketegangan di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel, menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga emas. Investor menjadi lebih berhati-hati karena potensi konflik di kawasan ini. Permintaan emas sebagai lindung nilai dipicu oleh keadaan ini. Namun, negara-negara besar seperti Amerika juga terkena dampaknya karena kebijakan suku bunga mereka. Emas adalah pilihan yang lebih baik karena bunga obligasi jenis lain menurun ketika suku bunga turun.

Selain itu, posisi emas di pasar internasional diperkuat oleh pelemahan dolar AS (USD)  terhadap mata uang dunia lainnya. Karena emas dinilai dalam USD, penurunan nilai tukar akan menurunkan harga bagi investor asing, sehingga meningkatkan permintaan. Selain itu, emas sekali lagi dipilih sebagai cara untuk menjaga daya beli dalam jangka panjang karena kekhawatiran terhadap inflasi yang masih kuat di banyak negara.

Masyarakat sangat terdampak dengan kenaikan harga emas ini. Hal ini tentunya menguntungkan bagi masyarakat yang sudah memiliki simpanan emas karena nilainya naik. Namun, harga yang lebih tinggi dapat menjadi kendala bagi calon konsumen, khususnya yang ingin membeli emas. Turunnya minat beli konsumen akibat kenaikan harga bahan baku juga berdampak pada sektor perhiasan. Meski demikian, permintaan terhadap emas sebagai investasi justru meningkat, terutama di kalangan mereka yang mulai memahami betapa pentingnya menjaga aset di tengah kondisi global yang tidak menentu.

Harga emas batangan seperti Antam dan UBS di Indonesia berubah sesuai pola pasar global. Dalam upaya mengamankan nilai kekayaannya, masyarakat Indonesia tampaknya juga lebih sering membeli emas, baik secara langsung maupun melalui toko online. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun iklim perekonomian global sedang sulit, emas masih dipandang sebagai pilihan yang solid dan dapat dipercaya.

Mengingat banyaknya faktor yang memengaruhi harga emas saat ini, termasuk kebijakan moneter, perekonomian, dan ketegangan politik internasional, besar kemungkinan tren kenaikan ini akan terus berlanjut selama ketidakpastian belum mereda. Untuk menjaga kondisi keuangan yang sehat, penting bagi masyarakat untuk memahami dinamika pasar dan menciptakan strategi keuangan yang sesuai.

(Perspektif/ Syawal)

Editor : Aisyah Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *