Darussalam – Apa jadinya jika tempat untuk mengekspresikan kreativitas mahasiswa menjadi tempat yang tidak sesuai dengan tujuan utamanya? Jiwa muda yang bebas dan bergelora penuh dengan api terkadang tidak diekspresikan dengan tepat. Kabut asap hingga aroma nikotin yang menyeruak mengganggu menimbulkan spekulasi bermacam-macam. Bagaimana tidak berspekulasi macam-macam, di siang hari Ramadhan yang terik, bau itu menyeruak masuk ke dalam rongga hidung penghuni sekretariat LPM Perspektif. Hal itu sangat menggangu penciuman penghuni sekretariat LPM yang mayoritas perempuan.
Memang tidak ada larangan merokok di sekretariat mahasiswa, namun biasanya untuk ranah bebas merokok itu berada di lobby lantai 2, bukan di dalam sekretariat yang hanya dilapisi kaca dan terhubung ke ruangan yang dihuni anggota organisasi lain.
“Ih! Kok bau asap ya?” ujar seorang mahasiswi penghuni sekretariat yang terganggu dengan bau nikotin yang menyengat.
“Harusnya kalau mau merokok, pulang aja ke rumah jangan di sekret, ” ujarnya kembali sambil menutup hidungnya dengan jilbab yang ia kenakan.
Apakah hal ini baru terjadi atau sudah menjadi momok hangat yang sudah lama diperbincangkan? Seorang demisioner yang tak ingin disebutkan namanya, menuturkan tahun lalu pun saat bulan Ramadhan, mereka dengan terang-terangan makan dan minum pada siang hari di dalam sekret. Bukan ingin mengurusi dosa, tapi hal ini sudah mengganggu kenyamanan sekretariat. Bahkan ada oknum tidak segan memegang sebatang rokok di tangannya ketika sedang berkeliaran di sekretariat pada siang hari.
Walaupun kita semua tahu bahwa perihal ‘dosa’ merupakan hal individu yang tidak perlu dicampur tangani. Tapi, jika sudah mengusik kenyamanan penghuni sekretariat yang lain, terlalu egois bukan? Oknum yang egois hanya mementingkan nafsu sesaat namun merugikan orang lain harus mengerti bahwa sekretariat ini bukan tempat mereka untuk melampiaskan hawa nafsu mereka yang bersifat sesaat.
Sebagai penghuni sekretariat yang rutin berkunjung dan mengerjakan sesuatu, hal ini memang mengganggu kenyamanan. Terutama untuk mahasiswi yang tidak terbiasa dengan bau menusuk dari asap bakaran nikotin yang khas. Semoga ke depannya, para penghuni lebih menghargai penghuni yang lain dan berpikir dua kali jika ingin melakukan sesuatu yang dapat mengganggu kenyamanan. Karena hakikatnya sekretariat adalah tempat untuk para anggota organisasi menyalurkan ide dan kretivitas para penghuninya.
(Perspektif/Pegasus)
Editor : Cut Meisya