BeritaFeaturesOpiniSuara Pembaca

Digitalisasi Belanja: E-Commerce Menantang Eksistensi Pasar Tradisional

×

Digitalisasi Belanja: E-Commerce Menantang Eksistensi Pasar Tradisional

Sebarkan artikel ini
By : nitsan.in

Darussalam – Seiring berjalannya waktu, teknologi akan terus berkembang dengan sangat pesat, hal ini juga akan membawa inovasi serta perubahan yang baru ke dalam berbagai aspek kehidupan. Kehadiran teknologi ini juga membawa kemudahan serta efisiensi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, teknologi juga mengambil andil yang besar untuk mengubah wajah ekonomi secara global. Teknologi merupakan salah satu contoh sejarah penelitian besar yang berhasil para ahli temukan dari zaman ke zaman, hingga akhirnya tercipta revolusi teknologi modern yang digunakan di era saat ini dalam membantu penunjang aktivitas manusia sehari-hari. Teknologi tentunya membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia karena dengan adanya teknologi dapat memberikan banyak peluang bagi masyarakat sehingga dapat membuat mereka berkembang lebih maju dan membuat hidup mereka lebih praktis lagi untuk kedepannya.

Beberapa tahun terakhir, teknologi telah berhasil mengubah cara bertransaksi bahkan mampu memproduksi barang atau jasa. Salah satunya adalah dengan memunculkan platform e-commerce di kalangan masyarakat. Secara garis besar e-commerce sendiri adalah salah satu platfrom digital yang berguna untuk pembelian dan penjualan layanan produk atau jasa melalui internet. Namun sebenarnya cakupan e-commerce itu amat luas bukan hanya sebagai kegiatan belanja online saja tetapi juga aktivitas yang melibatkan transaksi online seperti banking, e-wallet, hingga pemesanan tiket akomodasi dan lelang online. Lantas benarkah kemunculan e-commerce ini akan mengancam keberadaan pasar tradisional atau justru harus beradaptasi dengan era digital?

Kehadiran e-commerce berimbas kepada melemahnya daya tarik masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Pada awalnya pasar tradisional ini merupakan tempat terjadinya transaksi jual-beli secara langsung antara penjual dan pembeli. Namun dengan kemudahan yang ditawarkan oleh e-commerce menjadikan minat belanja masyarakat di pasar tradisional menurun secara drastis. Penelitian yang dilakukan oleh Dwika, Gustrina, Faradea dan Joni (2024) menyatakan bahwasanya implementasi teknologi digital dalam sistem pembayaran, manajemen, dan pemasaran di pasar modern telah menciptakan kesenjangan dengan pasar tradisional. Hal ini tercermin dari penurunan omset hingga 30-40% dan berkurangnya jumlah pengunjung pasar tradisonal hingga 50% dalam satu dekade terakhir. Saat ini, Masyarakat cenderung memeilih untuk berbelanja di e-commerce yang hanya bermodalkan smarthphone saja, mereka sudah bisa berbelanja berbagai barang dimana saja dan kapan saja. Terlebih lagi kehadiran seperti Shopee atau Tiktok Shop yang menawarkan harga yang cenderung lebih murah menjadikan masyarakat lebih tertarik untuk berbelanja di e-commerce. Namun, pergerseran minat belanja masyarakat ini menjadi masalah utama yang menyebabkan pasar tradisional mengalami penurunan jumlah pengunjung secara drastis hingga mengancam keberlangsungan mereka.

Dampak E-Commerce terhadap Pasar Tradisional

  1. Persaingan yg meningkat

Selain harga yang lebih kompetitif, berbelanja melalui e-commerce menawarkan begitu banyak kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen sehingga banyak konsumen lebih memilih untuk berbelanja melalui e-commerce dari pada harus berbelanja langsung ke pasar tradisional. Hal ini mengakibatkan tingkat penjualan pedagang tradisional menurun karena seringkali tidak dapat bersaing dengan harga rendah yang ditawarkan di e-commerce.

  1. Penurunan Kunjungan dan Penjualan

Persaingan ini pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya penurunan penjualan bagi para pedagang tradisional. Bahkan, banyak dari mereka yang terpaksa harus menutup usahanya lantaran terus merugi. konsumen yang umumnya merupakan generasi muda, lebih menyukai untuk berbelanja melalui e-commerce, mengingat mereka yang lebih akrab dengan teknologi merupakan target utama pasar saat ini.

  1. Tantangan Logistik dan Adaptasi

Tidak seperti e-commerce, pasar tradisional masih sulit beradaptasi dengan perkembangan teknologi modern yang begitu cepat. pasar tradisional terkadang masih terhambat dengan permasalahan logistik dan pengiriman, yang mana hal tersebut merupakan kunci keberhasilan dunia e-commerce. jika pasar tradisional tidak cepat membenahi sistem logistik mereka serta tidak cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, maka risiko kebangkrutannya semakin tinggi.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pasar tradisional dapat menerapkan beberapa strategi adaptasi. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pasar tradisonal untuk mempertahankan usahanya di era digital:

  1. Tranformasi Digitalisasi

Untuk dapat terus eksis di pasar, pasar tradisional harus dapat memanfaatkan penggunaan teknologi untuk mempermudah dan memperluas jangkauan perdagangan mereka. dengan pemanfaatan teknologi yang baik, mereka akan tetap dapat bertahan di persaingan ini bahkan bisa lebih unggul karena identitas mereka yang umumnya sudah lebih kuat.

  1. Kemitraan dengan E-Commerce

Para pedagang pasar tradisional bisa melakukan kerja sama langsung dengan bermitra kepada platform e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Solusi ini dapat menjadi jawaban untuk mereka tetap berada di pasar di tengah ketatnya persaingan, Hal ini juga dapat menjadi harapan bagi mereka untuk memperlus jangkauan konsumen. Saat ini sudah banyak platform e-commerce yang terpercaya yang dapat dijadikan mitra oleh pelaku pasar tradisional, bahkan seiring waktu platform e-commerce tersebut akan terus bertambah dan berkembang lebih baik lagi.

  1. Inovasi Ekonomi Mikro

Pasar tradisional dapat memikat konsumen dengan menerapkan taktik ekonomi mikro dan kreativitas dalam pemasaran. Sebagai contoh, para pedagang dapat  memanfaatkan platform media sosial untuk melakukan promosi serta memperkuat hubungan dengan konsumen agar terciptanya rasa kedekatan dan loyalitas dari konsumen.

Kesimpulan

Perkembangan digitalisasi berbelanja melalui e-commerce saat ini merupakan salah satu tantangan besar bagi pedagang pasar tradisional. Hal ini, terlihat pada penurunan omzet serta jumlah pengunjungnya. Kemudahan, kenyamanan, hingga harga yang relatif lebih rendah, menjadi kunci utama penyebab terjadinya pergeseran minat belanja konsumen ini.

Namun di balik tantangan tersebut, para pedagang pasar tradisional dapat melakukan adaptasi untuk terus bertahan serta memperluas jangkauan konsumennya. Mereka dapat memanfaatkan transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi terbaru, bermitra dengan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan sebagainya. Serta memanfaatkan media sosial untuk pemasaran sehingga para pedagang pasar dapat lebih kreatif dalam memasarkan produknya melalui promosi-promosi online seperti menawarkan diskon pembelian pertama, bebas ongkir, buy one get one, dan sebagainya. Melalui strategi tersebut, para pedagang di pasar tradisional diharapkan dapat meningkatkan daya saing di era digitalisasi.

(Press Release/ Sarah, Genta, Nasha, Nova)

Berita

Identitas Film Judul                    : Parasite (Gisaengchung) Tahun                   :…