
Hari ini, Senin (30/11), acara tahunan seminar nasional yang diadakan oleh Management Creativity Festival (MCF) kembali digelar. Dengan mengusung tema yang sesuai dengan era kekinian, yaitu “Dinamika dan Transformasi Bisnis UMKM dalam Memanfaatkan Sistem E-Commerce di Era Pandemi”, dengan implementasi pengembangan UMKM di masa sekarang. Kegiatan ini dilangsungkan secara virtual melalui Zoom Meeting dan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Seminar ini menghadirkan tiga narasumber; yaitu Dr. Wildan, M.Pd selaku Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Aceh, Hendy Setiono selaku CEO & Founder Kebab Turki Baba Rafi, dan Yulia A Hamid selaku CEO & Founder Nadhly Venture SDN Bhd. Kegiatan ini dipandu Dr. Iskandarsyah, S.E, M.M selaku moderator.
Kegiatan webinar dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an kemudian dibuka dengan kata sambutan oleh ketua umum HMM 2020, Muammar Akram yang mengatakan bahwa pengangkatan tema “Dinamika dan Transformasi Bisnis UMKM dalam Memanfaatkan Sistem E-commerce di Era Pandemi” didasarkan atas banyaknya pelaku UMKM terkena dampak dari Pandemi Covid-19 ini. Setelah itu dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, S.E., Ak., M.M yang mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala yang telah melaksanakan MCF 2020 ini.
“Beralih ke online menjadi solusi bagi para pelaku UMKM untuk dapat bertahan pada masa pandemi,” tutur Aminullah.
Kepala Dinas Koperasi & UMKM Aceh yang diwakilkan oleh Radius selaku Konsultan bidang Pemasaran Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM Provinsi Aceh, menyebutkan bahwa perlu terobosan baru agar para pelaku UMKM di Aceh bisa terus berkembang.
“Harus melakukan transformasi digital, agar bisa berjualan di market place,” katanya.
Memang saat ini pemprov Aceh yang bersinergi dengan layanan LinkAja telah menciptakan market place lokal yaitu AcehSale.co.id, yang menyediakan ruang / tempat kepada seluruh pelaku bisnis untuk melaksanakan transaksi kegiatan jual beli kepada konsumen di seluruh Indonesia dengan sistem online. Perlu diketahui sekitar 92% UMKM di Aceh tidak menggunakan internet dalam mendukung berkembangnya proses kegiatan jual beli.
Kemudian dilanjutkan oleh Hendy Setiono yang banyak bercerita mengenai pengalamannya saat berbisnis, serta menegaskan bahwa kata kunci agar dapat melawati masa kritis adalah sinergi dan kolaborasi.
“If you want to go fast, go alone. But, If you want to go far, go together,” tambahnya.
“Sekarang bukan eranya menjadi menjadi Superman, tapi eranya menjadi Avengers. Fokus pada kekuatan masing – masing dan saling menutupi kelemahan agar bisa survive di masa pandemi,” lanjutnya.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa target pasar merupakan hal penting dalam berbisnis. Ia juga menyampaikan kepada seluruh anak muda di Indonesia untuk merealisasikan ide atau rancangan bisnis yang ada.
“Ide itu murah, eksekusi yang mahal”, tutupnya.
Selanjutnya disambung oleh pemateri ketiga, Yulia A Hamid yang juga merupakan perempuan asal provinsi Aceh yang kini sukses menjalankan bisnis nya di bidang kosmetik di negeri jiran, Malaysia. Ia menegaskan bahwa research dan menentukan target pasar merupakan hal yang penting dalam berbisnis.
“Tentukan target dan banyak membaca serta memasarkan produk di market place adalah hal yang penting”, tambahnya.
Dengan adanya webinar ini, diharapkan mampu memotivasi anak muda untuk terus berinovasi dan memiliki jiwa entrepreneur serta mampu bertahan di era pandemi ini. Acara seminar nasional ini kemudian ditutup dengan pembacaan pemenang lomba yang diselenggarakan selama hari sabtu dan minggu, serta sesi foto bersama panitia serta peserta acara. (Yasmina, Dhanty Nst)
Editor : Abi Rafdi