Darussalam – Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Syiah Kuala, fakultas tertua yang dimiliki Unsyiah ini sudah memiliki cukup fasilitas yang dibutuhkan mahasiswanya. Ruang kelas memadai, Masjid Al- Mizan untuk beribadah sampai kantin dengan skala cukup luas pun sudah dimiliki fakultas kuning ini.
Umumnya, kantin kampus sering kali dijadikan tempat nongkrong, bersantai menunggu jam kuliah, hingga mengerjakan tugas. Umumnya pula, kegiatan perkuliahan berakhir pada sore hari. Lantas bagaimana kalau kantin kampus beroperasi sampai malam? Apakah hal tersebut sesuai dengan peraturan kampus?
Sejak awal semester ganjil 2019 lalu, Kantin Pojok Ekonomi kembali hadir. Lokasinya satu area dengan Kantor Pos FEB, di bawah gedung kesekretariatan ormawa FEB Unsyiah. Awalnya, Kantin Pojok Ekonomi hanya beroperasi hingga pukul 17.00 sore, seperti yang sempat diberitakan LPM Perspektif dalam tulisan Kantin, Kenapa Tak Lagi Sama? beberapa waktu lalu.
Namun, kini Kantin Pojok beroperasi sampai malam. Kebijakan ini mulai diterapkan sekitar bulan Januari lalu, di akhir perkuliahan semester ganjil. Tak hanya itu, kini Kantin Pojok juga menyediakan fasilitas Wi-Fi dan TV LED, layaknya warkop pada umumnya. Bahkan jika di luar jam perkuliahan, Kantin Pojok juga dikunjungi banyak orang dari luar FEB Unsyiah. Hal ini tentunya mengundang persepsi mahasiswa FEB, “Kantin Pojok kini memang berubah menjadi warkop.”
Menanggapi hal itu, Wakil Dekan 2 FEB Unsyiah, Dr. Ridwan Ibrahim, S.E., M.M. mengungkapkan bahwa kantin diperuntukkan khusus bagi mahasiswa dan dosen FEB. Namun, tidak menutupi kemungkinan untuk memperkenalkan keunggulan bisnis terhadap apa yang pihak FEB miliki, sehingga untuk menambah pelayanan, bahkan orang dari luar pun dapat menikmati hal tersebut.
“Fungsi kantin memang untuk mempermudah mahasiswa agar tidak perlu pergi ke luar untuk makan dan minum,” ungkap salah seorang pengelola kantin pojok FEB Unsyiah. Pengelola kantin juga mengungkapkan bahwa adanya terobosan kantin beroperasi hingga malam tak luput dari peran pihak kampus FEB Unsyiah. Kantin Pojok dengan terobosan baru tersebut adalah hasil kolaborasi antara pengelola kantin Pojok ekonomi dengan pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah.
Namun, layakkah kantin kampus difungsikan menjadi warkop? Bagaimana dampaknya sendiri bagi mahasiswa sebagai pihak yang merasakan dampak dari terobosan ini?
Febriansyah Nugraha, atau akrab disapa Bembem memberikan pendapatnya terkait Kantin Pojok Ekonomi. Bembem menyatakan, ada dampak positif sekaligus negative terkait hal ini.
“Kantin Pojok berubah menjadi warkop dapat berdampak baik karena pengunjung tak hanya dari kalangan mahasiswa dan dosen FEB Unsyiah, namun juga masyarakat sekitar sehingga mempermudah mahasiswa dalam berbaur dengan masyarakat serta menjalankan tugas pengabdian sebagai mahasiswa,” tuturnya.
“Namun, tidak hanya dampak positif, Kantin Pojok berubah jadi warkop tersebut juga dapat berdampak negatif. Para pengunjung yang juga mahasiswa FEB Unsyiah khawatir dengan terobosan kantin yang memperbolehkan para pengunjung dari luar masuk ke lingkungan kampus FEB dikarenakan kekhawatiran adanya pengunjung yang memiliki itikad yang tidak baik,” lanjut Bembem.
Kita berharap, dengan adanya terobosan baru ini dapat membawa manfaat lebih bagi semua pihak di FEB Unsyiah, terutama pengunjung Kantin Pojok. Namun, dengan satu catatan bahwa prosedur Kantin Pojok terus diawasi oleh pihak kampus. Oleh karena itu, harus adanya pengawasan lebih ketat dalam pengelolaan kantin pojok ekonomi yang kini berubah menjadi warkop. Hal ini agar menguntungkan semua pihak tanpa mengundang kekhawatiran yang pasti. (Yodi, Jannah, Fahmi / Perspektif)
Editor : Chintya Ramadhani