Darussalam – Membaca merupakan suatu aktivitas sederhana yang dapat memberikan segudang manfaat. Dengan membaca, kemampuan berpikir manusia akan semakin berkembang. Buku menjadi salah satu media yang menyajikan berbagai bahan bacaan, mulai untuk kalangan belia hingga orang dewasa. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka semakin lengkap pula informasi yang tersedia dalam sebuah buku.
Dewasa ini, rasanya minat membaca di kalangan muda-mudi semakin surut, seakan kegiatan membaca buku mulai kalah pamor dengan hiburan yang ditawarkan oleh gadget. Dilansir dari website kominfo.go.id mengungkap fakta bahwa UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat di negeri kita tercinta sangatlah rendah. Menurut data UNESCO, Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah perihal literasi dunia dengan persentase 0,001%.
Wah, sangat disayangkan bukan?
Seharusnya kegiatan membaca tak boleh diburamkan begitu saja. Terkhususnya untuk generasi muda penerus bangsa, harus tertanam minat membaca buku di dalam raga. Jangan mau kalah dengan tokoh nasional yang satu ini, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie nama lengkapnya.
Siapa yang tak kenal dengan beliau, yang juga menyandang julukan sebagai “Bapak Teknologi”. Lahir di Kota Pare-Pare, pada 25 Juni 1936 dari pasangan Alwi Abdul Djalil Habibie dan Tuti Marini Poespowardojo. B.J. Habibie merupakan sosok yang sedari kecil digambarkan sebagai anak dengan rasa ingin tahu yang begitu besarakan segala hal. Atas dasar itulah, beliau tumbuh besar dengan rajin melahap buku-buku sebagai ‘asupannya’.
Laki-laki yang juga pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia ini, diketahui memiliki perpustakaan dengan ukuran yang besar di kediamannya. Bahkan hingga akhir hayatnya, Alm. B.J. Habibie tak hanya lekat dengan julukan tersebut, tetapi juga dikenal sebagai sosok yang sangat cerdas dan gemar membaca. Maka dari itu, sosok satu ini patut dijadikan tauladan untuk terus menggali ilmu pengetahuan melalui membaca buku agar cakrawala semakin terbuka.
Eits, enggak sampai situ aja…
Ada salah satu aktivis yang giat dalam membaca serta mengajak anak-anak zaman sekarang untuk membaca buku,yaitu Najwa Shihab. Aktivis yang dikenal sangat kritis dalam menanggapi setiap kasus yang terjadi di Indonesia ini dinobatkan sebagai Duta Baca Indonesia dan ternyata oh ternyata ini sudah dijalani Najwa selama lima tahun terakhir.
Di kutip dari iNews “Insya Allah tahun 2020 saya dan Perpusnas bisa memaksimalkan kegiatan untuk menyasar generasi muda dan akan bergerak kebanyak daerah serta menebarkan kecintaan generasi muda terhadap literasi,” Ujarnya.
Perkembangan buku yang dari zaman ke zaman ini juga dapat kita lihat lho pergerakannya, zaman yang kian hari kian canggih dengan teknologi terbaru tentu akan membuat kemudahan bagi yang sangat mencintai buku maupun yang baru mulai menyukai membaca.
Ini dapat dilihat dari diterbitkannya aplikasi Google Playbook dan Gramedia Digital yang tentu di dalamnya sudah terverifikasi dari penulis buku sendiri. Aplikasi ini cocok banget untuk yang keberatan kalau lagi bawa buku tebal-tebal. Tapi bukan berarti disediakan aplikasi itu malah membuat kita jadi enggan untuk datang lagi ke perpustakaanya sobat. Di perpustakaan kita bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam lho.
Mulai saat ini, jadilah sosok cerdas dengan sejuta referensi, buah hasil dari kegemaran membaca buku. Ada proses yang dilewati untuk mewujudkannya, berawal dari tulisan di secarik kertas untuk dibaca hingga menjadi terbiasa. Sudah saatnya kita hidupkan kembali minat membaca yang akhir-akhir ini sedikit lesu.
“Saya percaya cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu, mari jatuh cinta!”-Najwa Shihab. (Rauzatul & Jihan/Perspektif)