
Banda Aceh – Mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat kembali datang berunjuk rasa di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (11/4). Aksi ini adalah aksi di hari ketiga secara berturut-turut. Mereka melakukan unjuk rasa untuk bertemu dengan Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah guna menolak izin tambang PT Emas Mineral Murni (PT EMM). Namun memasuki hari ketiga, tuntutan belum juga dikabulkan.
Pada hari pertama aksi, massa tidak berhasil menemui Nova Iriansyah karena berada di Takengon, Aceh Tengah untuk menghadiri acara peresmian Gardu Induk PLN Bersama Menteri ESDM, Ignasius Jonan. Kemudian, pada hari kedua aksi (10/4), ribuan mahasiswa kembali menduduki Kantor Gubernur Aceh, namun Nova juga tak kunjung hadir karena berada di Hotel Hermes Banda Aceh untuk membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Aceh 2020.
Sorak peserta aksi makin menjadi, penantian mereka untuk menjumpai orang nomor 1 di Aceh saat ini tak kunjung kesampaian. Lantas bagaimana dengan hari ini? Akankah ia bernyali untuk menjumpai pendemo yang sudah tiga hari menanam rindu untuk bertemu dengannya? Apakah ia mau menampung semua keluh kesah mahasiswa dan masyarakat?
Sepanjang dua hari aksi unjuk rasa yang diikuti ribuan mahasiswa dan masyarakat tersebut, tak sedikitpun terlihat itikad baik dari Nova untuk turun langsung menemui para pendemo. Walaupun Humas Pemerintah Aceh telah mengunggah video pernyataan terhadap masalah izin PT EMM. Menurut Nova, izin bukan dikeluarkan oleh Pemerintah Aceh. Alhasil, kekecewaan pun dilampiaskan dengan merusak fasilitas dalam area Kantor Gubernur.
Mulai dari ruas pagar yang sudah tercopot dari tempatnya, vas bunga yang rusak, hingga pavin block yang disulap menjadi ‘kuburan untuk Nova’. Kini, tulisan “Kantor Gubernur” pun berubah menjadi “Kantor di Segel” oleh mahasiswa yang bertahan hingga pagi hari.
Seperti yang kita ketahui jarang sekali mahasiswa dan berbagai kalangan masyarakat aceh turun ke jalan untuk berdemo. Apalagi dalam skala besar seperti ini, jika memang taka da hal pelik yang harus di atasi.
Di hari ketiga, aksi masih terus berlanjut. Massa terus berdatangan dari berbagai kampus di luar Banda Aceh. Mereka masih menutut pertanyaan yang sama, Bernyalikah Nova Iriansyah menjumpai aksi, mendengar tuntutan massa pendemo dan mencabut izin tambang di Tanah Syuhada? Kita lihat saja!
Penulis adalah Hasan Basri, Pemimpin Umum LPM Perspektif FEB Unsyiah