Darussalam – “Kata siapa dapat IPK 4.00 mustahil?” Hayo siapa yang liburannya kemarin gak tenang karena kepikiran IPK? Nah, semester kemarin baru aja berakhir, pasting gak asingkan sama yang namanya “IPK”. Kita dapat menemukan banyak mahasiswa yang mendambakan IPK sempurna. Emangnya, kenapa sih?
Alasannya beragam, yakni bisa buat orang tua bangga, biar gampang diterima di dunia kerja, atau bahkan biar terlihat keren di mata doi, ehehe gadeng canda. Tapi ada juga sebagian orang mengatakan bahwasannya nilai IPK sempurna alias 4.00 tidak bisa menjamin seseorang akan sukses.
Biasanya sih yang ngomong gini belum pernah mendapatkan IPK 4.00 tapi berlagak semacam dewa di kampus. Ya ga perlu terlalu didengerin banget sih. Padahal nilai IPK dapat menjadi tolak ukur mahasiswa/i untuk mengetahui seberapa besar kemampuan yang dimiliki dan dapat menjadikan kita mengevaluasikan diri untuk lebih memaksimalkan apa yang kurang selama proses studi berlangsung.
Nah, menurut kamu, dapat IPK tinggi atau memperdalam passion? Mengejar IPK tinggi sebenernya adalah pilihan. Tidak mengikuti kegiatan kemahasiswaan juga merupakan pilihan. Eits, buat kamu yang kepengen bisa mencapai keduanya secara seimbang, mendingan simak cara mendapatkan IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif mencapai angka 4 yuk.
- Kenali Dirimu
Buat kalian yang belum tau, tipe belajar tuh ada tiga; visual, auditori dan kinestetik. Untuk kamu yang visual, perbanyak baca buku, slide, maupun modul. Sedangkan untuk kamu yang audiotori, kamu bakalan lebih mudah belajar jika mendengarkan orang lain berbicara.
Nah yang terakhir, kinestetik, tipe ini mungkin agak sedikit buat kita bingung, jadi intinya kinestetik itu harus menyentuh sesuatu ataupun bergerak ketika belajar. Jadi jangan heran ya kalau kamu liat temen lagi menghafal materi tapi malah mondar mandir di kelas.
- Atur Jadwal & Target
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengatur jadwal belajar serta ubah cara belajar. Kelola waktu dengan baik antara jam belajar dan aktivitas lainnya. Mungkin dulunya kamu malas-malasan untuk sekedar membuka buku, sekarang kamu mesti ubah kebiasaan tersebut.
Buatlah kelompok belajar bersama teman yang mempunyai target yang sama. Di sini kalian bisa saling sharing dan kamu juga bisa belajar bagaimana cara melakukan presentasi yang baik atau public speaking.
Susun strategi untuk semester kedepannya. Targetkan untuk mendapat nilai A di semua mata kuliah dengan cara belajar semaksimal mungkin. Kalau kamu merasa diri kurang mampu dalam menangkap pelajaran, usahakan sebelum kelas dimulai, pelajari materi terlebih dahulu.
Jika kamu tipe orang yang mudah dalam menangkap materi yang diajarkan, eits jangan sombong dulu. Usahakan setelah kelas usai, kamu tetap mengulang apa yang dosen jelaskan di kelas tadi, agar materi tersebut lengket di otak dan membantu kamu saat ujian nanti. Hal itu bisa memaksimalkan usaha untuk mendapatkan nilai A.
- Practice Makes Perfect
“Masih sedikit mahasiswa yang sadar kalau belajar itu bukan hanya propaganda masa lalu yang berlaku saat kita SD, SMP, atau SMA.” Bukan berarti karena kamu udah jadi anak kuliahan terus jadi leha-leha dan malas baca buku. Ada baiknya, kalian pelajari materi yang akan datang, terus kalau ada yang tidak paham, tanya deh ke Bapak/Ibu dosen.
Selain kita bisa dapat ilmu baru, dosen tersebut juga akan respect kekita, beliau menganggap kita udah dengerin dia sewaktu jelasin materi. Eh tapi pertanyaannya yang relevanya sama materi kuliah. Jangan tanyakan bagaimana kelanjutan hubungan mu dengan si dia, salah topik cuy.
Biasanya nih, di awal pertemuan dosen pastinya bakalan memberitahu perihal presentase penilaian di setiap komponen. Misalnya, presentase untuk tugas, kuis, atau PR yaitu 40%, UTS 30 %, dan Final 30 %. Bahkan terkadang absensi kehadiran juga diperhitungkan. So, penuhi semua komponen tersebut ya guys, jangan sampai ada yang tidak terlaksanakan, karena dapat mengurangi penilaian kamu di semester ini.
Ada hal yang paling disepelekan justru penting dilakukan. Yaitu tugas. Perlu diingat, apabila dosen memberikan tugas kepada kamu dengan tenggat waktu yang telah ditentukan dan beberapa prosedur lain, sebisa mungkin kamu mengikuti aturan mereka. Jangan sampai kebablasan sehingga kamu lupa akan tugas yang harus dikumpulkan tepat waktu.
Perbanyak membaca dan mencari referensi. Misalnya dari jurnal. Luangkan waktu kamu untuk menyempatkan diri ke perpustakaan untuk sekedar mencari pengetahuan lebih, yang tentunya bermanfaat bagi kamu saat ujian nanti. Namun, teknologi sekarang yang sudah canggih juga memudahkan kamu untuk mencari referensi buku melalui gadget yang ada di genggaman kamu nih.
Nah kalau kamu sudah ngelakuin semua hal yang disebutin di atas, peluang kamu untuk dapatkan IPK 4.00 semakin terbuka loh. Berbicara mengenai pencapaian IPK 4.00 memang sih tidak menjamin seseorang akan sukses nantinya. Namun dengan punya nilai IPK baik, kesempatan untuk daftar berbagai lowongan pekerjaan terbuka luas, apalagi kalau cum laude, masa depan cerah bisa di raih.
Melanjutkan S2 dengan beasiswa? Insyallah bisa banget gan. Nilai memang bukan yang utama, karena pada akhirnya cara kita bertahan hidup selepas memakai baju toga akan ditentukan oleh fleksibilitas dan kemampuan kita terhadap lingkungan.
Catatan; Perkuliahan ga melulu soal tentang belajar mata kuliah umum. Perlu diingat bahwa pertemanan dan pengalaman adalah guru yang tidak kalah berharga dari sebuah nilai ‘A’ dan sekedar IPK 4.00. Yok bisa yok, mahasiswa! (Nst&Yasmina/Perspektif)